Langsung ke konten utama

Ulasan Buku: Wajah Terlarang


Nama          : Nurfajriana. H
Judul buku  : Wajah terlarang
Pengarang  : Latifah
Penerbit        : Gading
Organisasi    : Gerakan Mahasiswa Kalukku
Angkatan      : Sikasajangang

Buku ini menceritakan tentang  kehidupan para  perempuan yang berusia enam belas tahun di bawah oleh kekuasaan Thaliban. Pada masa itu ketika anak perempuan  ingin bertemu dengan Ibunya dan ingin melihat dunia ia hanya  bisa melihat melalui Burkaknya (CADAR). Setelah itu para perempuan ini  menghabiskan waktunya untuk berkurung diri di kamar sambil “ berbaring di atas kasur mendengarkan musik yang sangat lembut menonton tv yang sudah mereka tonton berulang ulang kali selama kekuasaan Thaliban masih berkuasa.

Perempuan pada masa itu seperti seekor kenari yang terpenjara dalam sangkarnya. Mereka tak boleh keluar rumah Tanpa mahramnya, apalagi bekerja. selain dari itu perempuan ini juga mengalami kekerasan dan pemerkosaan. selama Thaliban masih berkuasa,  mereka tidak lagi sering kumpul dengan keluarga besar mereka. para perempuan ini tidak mempunyai daya atau kekuatan untuk melawan Thaliban yang telah mengajarkan mereka untuk mengurung diri dalam kamar.

Maka kesimpulan yang dapat saya ambil dari cerita di atas bahwa perempuan pada masa itu sangat diperbudak dan sangat ditindas di bawah oeh kekuasaan Thaliban apabila keluar dari rumahnya dan tidak memakai burkaknya (CADAR) maka perempuan tersebut akan merasa ketakutan terhadap kaum Thaliban. Untuk itu ketika keluar dari rumahnya mereka selalu mengenakan penutup wajah untuk melindungi dirinya dari segala penindasan.

Pelajaran yang dapat kita petik dari cerita di atas bahwa, kepada perempuan yang hak-haknya telah dirampas di negeri sendiri, dan yang hidup didalam ketidakjelasan, tanpa pengadilan, tanpa belas kasih, agar tetap menjaga martabat hingga nafas terakhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda