Langsung ke konten utama

Ulasan Buku: Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur


Nama pengulas : winda kapri
Judul buku : Tuhan izinkan aku menjadi pelacur
Organisasi : Gerakan mahasiswa kalukku
Angkatan : Sikasajangan

Buku ini ditulis oleh Muhiddin M. Dahlan yg biasa disapa gusmuh lahir pada 12 mei 1978 didonggala, sulawesi tengah. Didalam buku ini menceritakan tentang nidah kirani seorang muslimah garis keras dan menjadi salah satu anggota diorganisasi islam. Seorang muslimah taat yg dimana tubuhnya memakai jubah dan jilbab besar dia mengambakan diri pada tuhan Seluruh waktunya dihabiskan untuk shalat baca kitab serta selalu berzikir kepada tuhan dia bercita-cita  ingin menjadi muslimah yg beragama total.

Tetapi ditengah proses itu ia kecewa karena organisasi yg diyakininya untuk menegakkan syariat islam dan dapat membuatnya beragama secara total itu malah merampas nalar kritisnya bahkan setiap pertanyaan yg dilontarkan hanya berlandaskan dogma-dogma yg melahirkan keresahan dan kehampaan.
Dalam keadaan kecewa itu ia terjerumus dalam dunia hitam. Dia putus asa dan sangat prustasi serta tak tau apa lagi yg ingin dia perbuat maka dia melampiaskan prustasinya dengan seks serta mngonsumsi obat-obatan terlarang. Tidak ad rasa penyesalan kepada tuhan usai bercinta para aktivis sayap kiri dan kanan yg meniduri dan ditidurinya bahkan menyediakan jual beli jasa seks kepada anggota DPRD bahkan pejabat-pejabat tinggi di NKRI.

Buku ini membuat otak saya berfikir kembali apa sebenarnya moralitas didalam pembahsan ini mengajarkan kita bahwa tidak semua hal  bisa dilihat hanya dengan hitam dan putih. Didalam buku ini juga membongkar kemunafikan manusia yg berdiri diatas perjuangan ideologi, agama, dan syariat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda