Langsung ke konten utama

Ulasan Buku: Selangkah Lebih Dekat Dengan Soekarno


Nama : Imam Nugraha
Judul buku : Selangkah lebih dekat dengan soekarno
Penulis : Adji Nugroho, S.IP
Penerbit : ROEMAH SOEKARNO
Organisasi : Gerakan Mahasiswa Kalukku
Angkatan : Sikasajangan

Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar oleh pasangan suami istri Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, Pada saat dilahirkan soekarno diberi nama Koesno Sosrodiharjo oleh kedua orang tuanya, Namun karena sering jatuh sakit ketika berumur 5 tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh Ayahnya karena menurut keyakinan orang jaw ajika seorang sering jatuh sakit itu karena nama yang disandang terlalu berat, Sejak kecil sampai remaja Soekarno hidup pada masa penjajahan belanda dari situ soekarno sangat ingin dan punya tekat dikemudian hari ingin membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan dilihat dari masa kecilnya soekarno memang mempunyai watak yang keras dan tegas sehingga disegani oleh teman-temannya, Soekarno adalah orang yang selalu memperhatikan  penampilannya sehingga selalu tampak sopan, rapi dan berwibawa.

Soekarno mempunyai motif batik ‘Terang Bulan’ yang merupakan konsepnya sendiri, Dalam buku ini soekarno pernah diasingkan di Sumatra tepatnya dibengkulu tahun 1938-1942 dan dibebaskan pada masa penjajahan jepang pada 8 juni 1942, penjajahan tersebut berlangsung selama 3 tahun yaitu pada 1942-1945, dan pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadilah peristiwa rengasdengklok dimana pemuda-pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan namun soekarno menolak untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia dengan alasan yang kuat dan tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan karena belumnya ada kesepakatan antara golongan tua dan muda, Saat itu pula berita tentang jepang menyerah kepada sekutu terdengar dan para pemuda berusaha untuk meyakinkan soekarno dan pada keesokan harinya tanggal 17 Agustus 1945 dibacakanlah Proklamasi dirumah Bung Karno di jalan pegangsaan timur no.56.

Peristiwa Gerakan 30 September atau yang lebih dikenal G30S/PKI adalah peristiwa dimana ada 6 orang jendral yg terbunuh akibat adanya kudeta  yang disalahkan kepada pegawai istana 6 jendral tersebut ialah:
1. Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI Raden Suprapto
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono
4. Mayjen TNI Siswondo Parman
5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Sedangkan sasaran utamanya Jendral TNI Abdul Aris Nasution selamat dari upaya pembunuhan tersebut, setelah pembunuhan PKI mampu menguasai dua sarana komunikasi pada saat itu yaitu Studio RRI dan Kantor Telekomunikasi, Lima bulan setelah terjadinya peristiwa tersebut Soekarno memberikan kekuasaannya kepada Soeharto kekuasaan tersebut tidak terbatas melalui surat perintah sebelas maret.

Perlahan waktu berselang Soekarno jatuh sakit dan ditahan di Wisma Yaso di jalan gatot subroto, penahanan tersebut membuatnya tersiksa lahir dan batin karena anak-anaknya tidak dapat mengunjunginya dan banyak yang berkata bahwa soekarno dibunuh secara perlahan dan banyak spekulasi yang muncul bahwa soekarno dibiarkan sakit terus menerus agar penguasa baru dapat mempercepat kematiannya Agustus 1965 kondisinya mulai menurun dan 5 tahun berselang dan meninggal pada Minggu, 21 Juni 1970 di ruangan ICU RSPAD Gatot Subroto di usianya yang ke-69 tahun, Soekarno adalah presiden yang memiliki jasa besar dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan dan melepas belenggu para penjajah, Dia adalah sosok yang gagah berani dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini walaupun sering mengalami kekalahan ia tak pernah mundur dan selalu percaya diri dan optimis bersama pejuang dalam memerdekakan Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda