Judul : Mahabbah cinta
Penulis : Asfari Ms. Otto sukanto CR.
Pengulas : Noor Ilmy Idris
Jumlah Hal : 180
Organisasi : Gerakan Mahasiswa Kalukku Angkatan V Sikasajangang
Andai saja setiap hamba memahami rahasia/misteri "Rahman dan Rahimnya" maka ia akan mengorbankan segala yg ia miliki, hidup dan matinya, menuju "mahabbah dan makrifah" kepada-NYA. Itulah yg dikatakan Rabi'ah Al-adawiyah seorang sufi yg bernama lengkap ummi al-khair bin isma'il al-Adawiyah al-Qisysyiyah. Pada malam kelahiran Rabi'ah tidak ada suatu barang berharga yg didapat didalam rumahnya. Bahkan tidak ada setetes minyak untuk mengoles pusarnya dan sehelai kain pun tidak ada untuk menutupi Rabiah kecil yg baru lahir. Rabi'ah adalah anak ke empat dari pasangan ismail dan khalika kehadirannya tidak diinginkan oleh ayahnya karena dia menginginkan anak laki-laki agar mengurangi beban dan mampu membantu ismail mengembala karena ketiga saudara Rabi'ah adalah perempuan, tapi apa lah daya tuhan berkehendak lain tetapi ismail tetap sabar karena mungkin ini sudah takdir tuhan.
Tapi dengan kehadiran Rabi'ah semuanya berbanding terbalik kesedihan dan penderitaan yg dirasakan keluarganya hilang seketika, dikarenakan sejak malam pertama dia lahir, ayahnya bermimpi bertemu dengan Rasulullah dalam mimpi itu ismail diperintahkan agar menemui isa Bazan(Gubernur bazrah) dan menulis surat yg isinya: "Anda melakukan shalat empat ratus raka'at setiap malam jumat yg terakhir ini anda lupa melakukannya. Karena itu, anda harus memberikan uang sebesar empat ratus dinar kepada pembawa surat ini sebagai kafarat kekhilafanmu.
Ketika terbangun ismail pun langsung menuliskan dan menceritakan mimpinya dalam surat itu, kemudian pergi ke istana isa bazan. Setelah membaca pesan dari surat itu, sang Gubernur meminta kepada penjaga pintunya untuk mencari pembawa surat dan menghadapkan kepada dirinya ismail pun diberikan imbalan 10rb dinar emas.
Rabi'ah adalab perintis cinta ilahi yg selama hidupnya tidak pernah menikah. Hal itu dikarenakan sejak Rabi'ah cinta kepada Allah mulai ditekankan dalam ajaran tasawuf dan dia juga orang yg memperkenalkan konsep mahabbah.
Begitulah dahsyatnya Rabi'ah mengenalkan dan mengajarkan jalan cinta kepada Allah, yg demikian tinggi, rumit dan subtil. Terlebih dizaman sekarang yg penuh aroma kapitalisme nafsu, budaya gebyar"citra" dalam kemaruk budaya politik ekspresi, yang menjadikan wajah santun ketaatan beragama semata demi meraih kepentingan dan kedudukan duniawi.
Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar