Langsung ke konten utama

Ulasan Buku: Catatan Seorang Demonstran


Nama Pengulas: Ahmad Tomy
Judul Buku        : Catatan Seorang             Demonstran
Organisasi         : Gerakan Mahasiswa Kalukku
Angkatan           : SIKASAJANGAN
Penulis               : Riri Reza

     Soe Hok Gie Lahir pada tanggal 17 Desember 1942,ketika perang berkecamuk di Pasifik.Kira kira pada umur lima tahun ia masuk sekolah di Sini Hwa School.
CATATAN SEORANG DEMONSTRAN
     Buku ini menceritakan tentang seorang watak yang jujur dan berani dan mengerikan karena ia maju lurus dengan prinsip prinsipnya tanpa kenal ampun maka sering kali dia bentrok karena dianggap tidak taktis.
Ditengah tengah pertentangan politik,agama,kepentingan golongan ia (Soe gok gie) tegak berdiri di atas prinsip kemanusiaan dan keadilan serta jujur dan berani menyampaikan kritik kritiknya atas dasar prinsip prinsip itu kemajuan bangsa.
     Beliu tidak pernah setuju atau pun takut untuk memberikan kritik kritik nya terhadap para pemimpin yang tidak sesuai dengan prikemanusian yang diberlakukan. Seperti penindasan penindasan kaum terlemah dari aparat aparat tertentu, pada dasar nya seorang cendekiawan dengan serang pemimpin tidak akan pernah sejalan, namun memiliki peran yang hampir sama, belio Soe hok gie adalah seorang cendekiawan yang dikehidupan sehari harinya sering membuat catatan catatan kritik nya kepada mereka yang tidak tau arti dan tugas seorang pemimpin dan kekuasaannya atau pun jabatannya , belio memang masih mudah namun tekad, kedewasaan, wawasan belio yang tegak berdiri diatas kebenaran yang sesungguhnya untuk bangsa ini, ia tdak pernah memandang siapa yang ia lawan waktu itu, siapa yang ia kritik waktu itu, jika menurut nya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa ini.
Dan bahkan pada seorang presiden bung karno ia tidak setuju dengan kepemimpinan nya pada waktu itu, dengan alasan alasan tertentu yang menurut nya tidak akan memajukan bangsa yang memprihatinkan ini.
     Belio memiliki kawan akrab yang bernama Ahmad Wahid yang hampir sama dengan belio ia juga sering membuat catatan catatan harian yang isi tentang kritikan kritikan, mereka adalah dua duanya aktivis mahasiswa, pemikir dua duanya menekuni secara setia catatan harian memberikan komentar hampir tentang segala jenis peristiwa dari filsafat, agama sampai politik dan bahkan dua duanya memiliki nasib yang sama yaitu mati muda.
      Namun ada perbedaan lingkungan yang menentukan antara keduanya, soe hok gie lahir dan di besarkan di jakarta tempat semua jenis pergulatan hidup yang besar yang kecil dan yang dekil yang mendidik dan yang tdak mendidik. Ahmad Wahid lahir dalam lingkungan santri di sampang suatu prototip lain dari kehidupan pedesaan yang kering, tempat orang pulang pergi ke kota besar seperti surabaya dan lainya.
Belio tidak hanya berani, jujur namun belio juga memiliki hati yang bijak dan peduli bagi sesama sesering kali ia berbagi dengan sesamanya, tapi umur belio tdak begitu panjang yg tdak sesuai dengan peran nya belio.
    Sungguh sayang dan menyayangkan belio masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat kaum terbawa, namun belio meninggal pada usia yang masih sangat muda, ia mengakhiri hidup nya di tempat tertinggi diatas puncak gunung Semeru di akibat terkena gas beracun bersama kawan kawan nya.
Selamat tinggal sang cendekiawan muda harapan bangsa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda