Judul buku : Aku lupa bahwa aku perempuan
Penulis : Ihsan abdul quddus
Hal : 219
Pengulas: Widyastuti Budianto
Novel ini diangkat oleh seorang penulis yang bernama Ihsan abdul quddus ia lahir pada 1 januari 1919,Alasan Beliau menjadikan perempuan sebagai tema karya nya karena ia menganggap perempuan sebagai simbol pengorbanan dalam masyarakat mesir.
Kisah ini bercerita tentang perempuan mesir yang punya segalanya,dan ia selalu mendapatkan perhatian di manapun ia berada dan selalu berpikiran apapun yang dihadapan nya harus ia gapai.Wanita ini bernama Suad ia adalah seorang politikus yang sukses dan selalu menempatkan dirinya dalam lingkar elit kekuasaan.Ditengah-tengah kesuksesannya ia selalu diselimuti kehampaan dan kekosongan karena masalah rumah tangga nya,Suad menikah 2 kali,suami pertama nya yang bernama abdul hamid dan dikaruniai seorang anak yang bernama faizah pernikahannya tak berlangsung lama karena perbedaan visi misi,sedangkan suami keduanya bernama dokter kamal ia bercerai karena untuk kepentingan maslahatan masing masing.
Di novel ini si penulis bercerita bagaimana sosok si suad menjalani kehidupannya sebagai seorang politikus,tokoh publik,istri,dan ibu,dan bagaimana posisi seorang wanita yang memiliki kehidupan yang sangat berbeda dari wanita wanita pada umumnya yaitu wanita yang sibuk di didunia politik dibanding urusan rumah tangganya.
Hal yang bisa saya petik dari novel ini adalah kita sebagai perempuan harus pandai pandai menempatkan diri dalam posisi pekerjaan atau posisi sebagai seorang istri dan ibu.
Penulis : Ihsan abdul quddus
Hal : 219
Pengulas: Widyastuti Budianto
Novel ini diangkat oleh seorang penulis yang bernama Ihsan abdul quddus ia lahir pada 1 januari 1919,Alasan Beliau menjadikan perempuan sebagai tema karya nya karena ia menganggap perempuan sebagai simbol pengorbanan dalam masyarakat mesir.
Kisah ini bercerita tentang perempuan mesir yang punya segalanya,dan ia selalu mendapatkan perhatian di manapun ia berada dan selalu berpikiran apapun yang dihadapan nya harus ia gapai.Wanita ini bernama Suad ia adalah seorang politikus yang sukses dan selalu menempatkan dirinya dalam lingkar elit kekuasaan.Ditengah-tengah kesuksesannya ia selalu diselimuti kehampaan dan kekosongan karena masalah rumah tangga nya,Suad menikah 2 kali,suami pertama nya yang bernama abdul hamid dan dikaruniai seorang anak yang bernama faizah pernikahannya tak berlangsung lama karena perbedaan visi misi,sedangkan suami keduanya bernama dokter kamal ia bercerai karena untuk kepentingan maslahatan masing masing.
Di novel ini si penulis bercerita bagaimana sosok si suad menjalani kehidupannya sebagai seorang politikus,tokoh publik,istri,dan ibu,dan bagaimana posisi seorang wanita yang memiliki kehidupan yang sangat berbeda dari wanita wanita pada umumnya yaitu wanita yang sibuk di didunia politik dibanding urusan rumah tangganya.
Hal yang bisa saya petik dari novel ini adalah kita sebagai perempuan harus pandai pandai menempatkan diri dalam posisi pekerjaan atau posisi sebagai seorang istri dan ibu.
Komentar
Posting Komentar