Langsung ke konten utama

Ulasan Buku: Bumi Manusia


Judul buku: Bumi Manusia
Penulis       : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit     : Lentera Dipantara
Pegiat         : Sukardi/ bang adi

Roman Tetralogi Buru mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasional bernama Indonesia  diawal abad ke-20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para Srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan Indonesia moderen.

Tetralogi ini dibagi menjadi empat buku Bumi Manusia, anak semua bangsa, jejak langkah, rumah kaca dan pembagian ini bisa juga diartikan sebagai pembelaan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode.

Roman pertama Bumi Manusia  sebagai periode penyamaian dan  kegelisahan dimana Minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi atau Totok pribumi salah satu pribumi yang bersekolah di HBS atau sekolah   orang-orang keturunan Eropa karena minke pribumi pandai atau terpelajar ,ia juga pandai menulis.Tulisannya bisa membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat berbagai Koran Belanda pada saat itu.    Sebagai seorang pribumi,ia kurang di sukai oleh  siswa-siswi Totok Eropa lainnya.Minke di gambarkan sebagai revolusioner di buku ini, ia berani melawan ketidakadilan  yang terjadi pada bangsanya ia juga berani memberontak terhadap kebudayaan jawa, yang membuatnya selalu di bawah. 

Pram juga  menggambarkan sebuah adegan antara Minke dengan ayahnya  yang sangat sentimentil tentang pengetahuan dengan ajaran-ajaran kebudayaan jawa 
Selain tokoh,Minke,buku ini juga menggambarkan seorang "Nyai", Nyai adalah sebutan gundik"  dari kolonial atau istri simpanan, yang nama Nyai Ontosoroh  . Nyai pada saat itu di anggap sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan karena statusnya sebagai seorang Nyai telah membuatnya sangat menderita, karena ia tidak memiliki hak asasi manusia yang sepantasnya.Tetapi yg  menariknya ialah Nyai Ontosoroh sadar akan kondisi tersebut sehingga dia berusaha keras dengan terus menerus belajar,agar dapat diakui sebagai seorang manusia, Nyai Ontosoroh berpendapat, untuk melawan penghinaan, kebodohan, kemiskinan,dan sebagainya hanyalah belajar dan nyai Ontosoroh juga sudah dapat mengelola perusahaan pertanian terbesar di Wonokromo. Minke juga menjalin asmara dan kisah romansa yang  akhirnya menikahi putri dari Nyai Ontosoroh dan tuan Mallema yaitu Annelies yang berdarah indo Belanda

Dalam Roman buku ini setiap tokoh memiliki  konflik masing-masing  yang Pram ceritakan dan memberikan pesan terhadap perubahan yg apa saja terjadi dizaman tersebut  dan diceritakan lewat isi kepala minke yg mengakatan dunia akan berjarak lagi dengan adanya kereta, pesawat, pembatas-pembatas yang semakin hilang dan semakin dekat, kemudian penemuan mesin Uap dimana tenaga manusia digantikan oleh mesin. Dan kita yang  saat ini menggambarkan hal-hal yang biasa saja dan coba bayangkan penemuan-penemuan tadi menjadi hal yang luar biasa.
Roman Bumi manusia ini sangat menarik karena kemampuan Pram menulis sangat deksriktif yg detail dan holistik dan juga bnyak kejutan melalui romansa Minke dan Annelies seperti membayankan interaksi kita sendiri dari sosial dan kebudayaan di zaman itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda