Langsung ke konten utama

Ulasan Buku: Anak Semua Bangsa


Judul Buku  : Anak Semua Bangsa
Penulis         : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit       : Lentera Dipantara
Pegiat           : Bang Adhy (016)

Terbawa suasana di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, setelah Bumi Manusia kita melanjutkan ke Roman Tetralogi Buruh bagian ke dua; Anak Semua Bangsa. pembagian ini bisa juga diartikan pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode.Setelah kepergian paksa Annelies ke Belanda, tetapi pihak keluarga Nyai Ontosoroh tidak tinggal diam, sehingga dikirimlah seorang teman sekolah Minke yang bernama Panji darman alias Jan deppereste untuk memantau keadaan Annelies di Belanda, komunikasi melalui surat-menyurat. Dan disisi lain Minke tidak mau tinggal diam melawan keadaan dengan hati penuh kehancuran akibat Kepergiannya Annelies, ia belajar banyak dengan Nyai Ontosoroh mulai dari menjalankan bisnis, urusan hukum,hingga menjadi inspirasinya untuk menulis.

Roman Anak Semua Bangsa adalah periode observasi atau turun ke bawah mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah Pribumi yang tak berdaya melawan pemerintah Belanda yang licik dan haus kekuasaan. Dititik ini Minke di perhadapkan antara kekaguman yang melimpah-limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkuhkan bangsanya yang kerdil.

Sepotong perjalanannya ke Tulangan Sidoarjo dan pertemuannya dengan Khouw Ah Soe seorang aktivis pergerakan Tionghoa, korespondensinya dengan keluarga Dela croix(Sarah,Meriam, Herbert),teman Eropanya yang liberal,dan petuah-petuah Nyai Ontosoroh, sekaligus guru agungnya. Dan juga Minke sangat melirik seperti apa ke adaan perlawanan Trudongso terhadapn kaum-kaum Buruh tani yang tertindas.

Pram juga menggambarkan dengan Kesadaran Minke tergugat,tergurah dan tergugah bahwa ia adalah bayi semua bangsa dari segala jaman yang harus menulis dalam bahasa bangsanya (Melayu) dan berbuat untuk manusia-manusia bangsanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda