Langsung ke konten utama

Muttia Ate GEMA Kalukku

Angkatan IV Gerakan Mahasiswa Kakukku

Perekrutan anggota muda (Angngatanta) Gema Kalukku berakhir dengan dikukuhkannya 27 anggota muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi kota Makassar. Anggota muda ini memiliki sebutan nama angkatan "Muttia Ate" yang memiliki arti Mutiara Hati bagi Gema Kalukku.

Kegiatan ini terdiri dari dua rangkaian, pertama Indoor yang berfokus pada pengisian materi yang di selenggarakan di Sekretariat Benteng Kassa Gema Kalukku, kota Makassar pada tanggal 22 hingga 23, lalu di lanjutkan dengan rangkaian kedua yakni outdoor yang berfokus pada pengevaluasian materi yang diselenggarakan di rumah adat Pare-Pare, Benteng Somba Opu Gowa pada tanggal 24 November 2018.

Dengan berakhirnya kegiatan Angngatanta' IV ini bukan berarti, proses pendidikan kader muda yang nantinya di harapkan menjadi penerus perjuangan organisasi mencapai cita-cita nya pun telah berakhir. "Kegiatan Angngatanta' ini adalah awal, karena kedepannya akan dilaksanakan kegiatan kegiatan keilmuan guna menambah serta memperdalam ilmu pengetahuan kader khususnya persoalan bagaimana melaksanakan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi yang baik". Ungkap Soepardi selaku Ketua Umum Gema Kalukku.


Terlihat pula dalam pelaksanaan Outdoor Gema Kalukku kali ini, hadir beberapa mantan MPO dan Pengurus Gema Kalukku mulai dari Periode 2015-2016 sampai Periode 2017-2018. Kehadiran mereka tentunya adalah sebuah bentuk kecintaan terhadap Gema Kalukku serta kepada adik adiknya, sebagaimana filosopi persatuan Gema Kalukku yang berangkat dari rasa persaudaraan di tanah rantau.

"Selamat bergabung Muttia Ate (Mutiara Hati) Gerakan Mahasiswa Kakukku. Jadikan lelah dan sakitmu sebagai pengingat, jika dalam perjuangan tidak ada yang mudah". 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda