Langsung ke konten utama

SIPENCOKOANG III GEMA KALUKKU

Tepat pada tanggal 19 – 21 Oktober 2018. GEMA KALUKKU mengadakan kegiatan SIPENCOKOANG III dimana kegiatan ini adalah Forum Musyawarah Tertinggi di GEMA KALUKKU. Kegiatan yang dilaksana di Benteng Kassa (Sekretariat GEMA KALUKKU) dan Benteng Sumba Opu (Rumah adat Barru) alhamdulillah berlangsung dengan lancar. 

Kegiatan SIPENCOKOANG III yang di rangkaikan dengan HARI LAHIR GEMA KALUKKU yang sudah menginjak angka ke-3 tahunnya dalam berGEMA. Diharapkan dapat menjadi lebih baik dan berguna bagi nusa dan bangsa, Melahirkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan terlebih lagi semoga selalu dapat menjadi ajang tali silaturahmi antar mahasiswa kalukku yang melanjutkan jenjang pendidikan di Makassar dan sekitarnya. 

Puncak dari kegiatan SIPENCOKOANG III adalah pemilihan KETUA UMUM GERAKAN MAHASISWA KALUKKU PERIODE 2018-2019 adapun KETUA  UMUM yang terpilih dalam SIPENCOKOANG III yaitu Saudara SUPARDI. 

“Selamat kepada saudara SUPARDI yang telah terpilih menjadi ketua terpilih Gerakan Mahasiswa Kalukku periode 2018-2019. Semoga dapat menjadi pemimpin yang amanah dan dilancarkan kepengurusannya” kakanda Muh. Rifky raynaldi selaku ketua umum GERAKAN MAHASISWA KALUKKU periode 2017-2018. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Judul buku: Iblis Menggugat Tuhan (The madness of God)  Penulis: swahni Penerbit: Dastan Books Pengulas: Nurul Annisa/Angkt: Muttia Ate Pengetahuan berjalan tertatih dengan kaki yang patah.  Tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.  Telah ku saksikan orang-orang beriman yang berwudhu deng darah mereka sendiri, sementara air wudhu ku cuma sebatas  tinta.     Dengan nama yang maha suci, bagimu yang membaca kata demi kata ini, ingatlah aku dalam doamu. Ingatlah aku agar dia juga mengingatku.  Memicingkan mata di depan Ka'bah, apa kiranya yang kau tahu tentang bangunan suci itu? Bahkan seandainya sang Ka'bah mampu membuka diri, tak satupun kata bisa kau sampaikan kembali kepada orang lain. Sungguh ia memang tak tersampaikan. Diamlah!  Kata-kata mu bukan akhir dari segalanya tak ada keseimbangan di situ. Semata-mata bobot satu kata menindih kata yang lain tak lebih. Jika kata mampu mengekspresikannya, maka kau belum menemukannya.  Manusia-m

Ulasan Buku: Novel Dunia Sophie

Judul: Dunia Sophie/bagian Renaisans Jumlah Hlm: 798  Penulis: Jostein Gaarder Penerbit: Mizan Pengulas: Aderwin Novel dengan latar belakang filsafat ini cukup memberi angin segar kepada pembacanya, karena selama ini, di filsafat yang dipandang sulit dan berat untuk dipelajari ternyata bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Pada halaman 294-338 bagian Renaisans menjelaskan bahwa, Renaisans adalah perkembangan budaya yang dimulai dari akhir abad 14 dimulai dari Italia Utara hingga menyebar dengan cepat ke seluruh eropa dalam abad 15-16. Renaisans atau kelahiran kembali atau dikenal juga sebagai lahirnya kembali kesenian dan kebudayaan Yunani kuno, membicarakan mengenai nilai-nilai Humanisme renaisans. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia.humanisme renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia yang dimana ini sangat bertentangan dengan tekanan dari abad pertengahan yang penuh prasangka mengenai manusia yang penuh d

Ulasan buku: Tan Malaka dan Sjahrir dalam kemelut sejarah

Judul : Tan Malaka & Sjahrir Dalam Kemelut sejarah Penulis : Kholid O. Santoso, Dkk Penerbit : SEGA ASRY Pengulas : Andika Firdaus/Angk. Muttia Ate Tan malaka dan sjahrir adalah dua tokoh yang memiliki peranan besar dalam sejarah revolusi indonesia. para sejarawan menempatkan keduanya pada barisan "Tujuh Begawan Revolusi Indonesia" (Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin, Jenderal sudirman, dan A,H. Nasution).  Perjalanan Tan Malaka dalam mengarungi revolusi indonesia lebih dramatis. Perjalanan hidupnya dilalui dengan penuh ketegangan. Sosoknya diburuh diberbagai Negara. Rudolf Mrazek menyebut Tan Malaka sebagai manusia komplit: pemikir yang cerdas sekaligus aktivis politik yang lincah. Kedua manusia besar ini yakni Tan malaka dan sjahrir sama-sama melewati kemelut sejarah bangsanya yang tragis. Tan Malaka gugur justru dalam penghiantan bangsanya sendiri dan sjahrir gugur dalam pengasingannya sebagai tahanan politik.  Dua Legenda